Selasa, 23 Oktober 2018

Tips dan Trik dalam Menghadapi Wawancara Kerja


            Wawancara merupakan tahapan yang penting untuk memperoleh pekerjaan. Proses wawancara menentukan berhasil atau tidaknya seseorang untuk mendapatkan pekerjaan. Banyak pelamar pekerjaan yang memiliki pengetahuan yang tinggi tetapi gagal dalam tahapan wawancara ini. Sikap dan perilaku, karakter diri anda, dan persiapan dalam menghadapi wawancara dapat mempengaruhi keberhasilan wawancara ini. Berikut ini adalah tips dan trik untuk mengahadapi wawancara :
1.     Datang lebih awal. Dengan waktu yang masih tersisa sebelum wawancara, dapat  digunakan untuk mengatur emosi, mengontrol stres yang tidak perlu, membuat pikiran agar tetap tenang dan fokus, dan merapihkan pakaian
2.    Jabat tangan interviewer dengan tegas dan biarkan interviewer memulai pembicaraan. Saat Anda bertemu dengan interviewer , pandanglah kedua matanya dan jabatlah tangannya dengan tegas. Interviewer akan mengetahui karakter Anda melalui cara Anda berjabat tangan. Berikan kesempatan kepada interviewer untuk memulai pembicaraan
3.  Berikan jawaban yang singkat dan jelas. Dalam sebuah wawancara ada beberapa pertanyaan kunci yang sebaiknya Anda jawab dengan singkat namun jelas. Contohnya “Apa yang menjadi alasan Anda untuk hengkang dari perusahaan sebelumnya?”, “Apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan Anda?”, “Kesalahan apa yang pernah Anda perbuat dan bagaimana mengatasinya?” dan sebagainya. Usahakan Anda menjawab semua pertanyaan yang diberikan sesuai dengan jalur dan jangan memberikan jawaban yang akan menimbulkan pertanyaan baru atau membingungkan interviewer.
4.   Aktif dalam percakapan. Ciptakan hubungan yang akrab dengan interviewer dan ajukan pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Misalnya peraturan perusahaan, kebijaksanaan perusahaan yang Anda dapatkan jika diterima untuk bekerja
5.  Tetap rendah hati. Jangan meremehkan persyaratan dan pertanyaan yang diberikan oleh interviewer. Walaupun Anda sudah cukup berpengalaman, terapkanlah sikap rendah hati. Jawab pertanyaan dengan senyuman dan jawaban yang mengesankan. Sikap rendah hati akan sangat disukai walaupun Anda sudah mempunyai segudang pengalaman kerja karena hal inilah yang mencerminkan sikap Anda nantinya jika Anda diterima untuk bekerja.
6.     Perlihatkan minat dan semangat. Ekspresi wajah Anda akan sangat berpengaruh pada kesan interviewer terhadap Anda. Ekspresi yang monoton tidak akan membuat interviewer berminat dan yakin akan kemampuan Anda. Cerikan tentang pengalaman yang telah anda jalani dengan ekspresi yang bersemangat dan yakinkan interviewer bahwa Anda akan sukses melakukan pekerjaan yang baru nantinya berkat pengalaman dimasa lalu.
7.  Menetapkan harapan Anda. Pada umumnya, sebelum dilakukannya wawancara Anda diharuskan mengisi formulir interview yang berisikan informasi tambahan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menyeleksi kandidatnya, termasuk salary dan fasilitas yang diharapkan. Jangan mematok harga yang tidak rasional. Lebih bijak jika Anda megukur terlebih dahulu kemampuan Anda bukan mengikuti keinginan Anda, lalu simpulkan seberapa layak Anda mendapatkan salary dan fasilitas jika Anda diterima untuk bekerja di perusahaan tersebut. Jangan lupa untuk mencari informasi standard salary perusahaan dari karyawan, internet dan beberapa buku panduan lainnya. Contohnya, untuk standar gaji lulusan S1, D3, SMA sederajat dan sebagainya. Lebih banyak informasi yang Anda dapatkan akan lebih mematangkan persiapan Anda untuk wawancara.
8.     Jangan menceritakan kelemahan perusahaan sebelumnya. Ada beberapa interviewer yang memancing peserta wawancara untuk mencari selah agar Anda mencerikan kelemahan perusahaan dimana Anda bekerja sebelumnya. Hindari menceritakan kelemahan perusahaan, atasan bahkan lingkungan kerja Anda sebelumnya. Ada beberapa asumsi dari sang interviewer jika Anda terpancing dengan pertanyaan ini “Jika Anda mengundurkan diri dari perusahaannya, akan sangat memungkinkan jika Anda juga akan menceritakan kelemahan perusahaannya” Agar tidak terpancing dengan tipe pertanyaan seperti ini, persiapkanlah jawaban Anda sebelum menghadapi wawancara. Ingat, Bukan berarti Anda harus berbohong untuk menutupi kelemahan perusahaan sebelumnya. Intinya buatlah jawaban yang sekreatif mungkin dan tidak manipulatif.
9.     Ucapkan terima kasih dan follow up. Setelah wawancara selesai jangan lupa ucapkan terima kasih pada interviewer karena Anda telah diberikan kesempatan untuk wawancara meskipun Anda nantinya tidak diterima bekerja di perusahaan tersebut atau tidak tertarik pada pekerjaaan tersebut. Dan jangan lupa untuk follow up, sejauh mana hasil dari wawancara. Anda bisa menghubungi perusahaan untuk menanyakan hasil wawancara.

Referensi : 
 https://id.jobsdb.com/id-id/articles/trik-super-efektif-menghadapi-wawancara (Diakses pada tanggal 23 Oktober 2018 Pukul 10.12)

Senin, 08 Oktober 2018

Persiapan dalam Persaingan dengan Tenaga Kerja Asing (TKA)



            Dewasa ini Indonesia sedang mengahadapi era globalisasi. Era globalisasi membuat perdagangan di dunia menjadi perdagangan bebas, perdagangan bebas tidak hanya dalam bentuk barang saja tetapi dalam bentuk jasa. Seperti di ASEAN terdapat Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang mulai berlaku sejak awal 2016. Pada MEA masyarakat ASEAN dapat bekerja diwilayah ASEAN termasuk di Indonesia, tenaga kerja Indonesia harus siap bersaing dengan tenaga kerja dari luar Indonesia atau Tenaga Kerja Asing (TKA).   
            Apabila kita hendak memperbandingkan kesiapan pekerja Indonesia untuk berkopetensi dengan pekerja asing yang mencari kerja di Indonesia, maka beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
·         Tingkat Pendidikan
Secara umum pekerja yang berasal dari negara lain, terutama yang berasal dari negara yang lebih maju sosial ekonominya dari pada Indonesia, memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dari pada rata - rata pekerja Indonesia. Sementara pekerja asing yang bekerja di Indonesia, rata - rata memiliki tingkat pendidikan yang lebih  tinggi dari pada pekerja Indonesia. Rendahnya tingkat pendidikan pekerja Indonesia ini sering kali membuat mereka dianggap tidak memenuhi kualifikasi untuk menduduki suatu posisi tertentu, untuk itu pemerintah harus meningkatkan kualitas  pendidikan di Indonesia dengan cara memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan di seluruh wilayah Indonesia dengan kualitas yang sama.
·         Tingkat Keterampilan
Secara umum keterampilan tenaga  kerja Indonesia juga lebih rendah dari  pada keterampilan yang dimiliki oleh TKA. Sebagian besar pencari kerja di Indonesia adalah orang - orang yang memiliki tingkat keterampilan rendah sehingga mereka juga hanya dapat ditempatkan di formasi kerja yang  membutuhkan keterampilan rendah tersebut. Pemerintah memberikan pelatihan – pelatihan  terhadap pekerja Indonesia dalam bentuk hardskill maupun softskill agar pekerja Indonesia dapat bersaing.
·         Pembatasan Kesempatan Kerja
Pada umumnya tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di Indonesia adalah orang - orang yang telah secara khusus dipekerjakan oleh sebuah perusahaan yang telah mengenal mereka. Sebagian besar dari perusahaan yang menggunakan tenaga kerja asing (TKA) adalah Multinational Corporation atau perusahaan - perusahaan Penanam Modal Asing. Biasanya mereka telah  memiliki jaringan (network) tentang  pekerja yang cocok untuk dipekerjakan  di lingkungan mereka. Sebagian besar dari mereka juga menggunakan sistem rekruitasi  yang bersifat  tertutup sehingga tidak banyak tenaga kerja lokal (Indonesia) yang memiliki kesempatan untuk ikut serta berkompetisi dalam proses rekruitasi. Mekanisme penempatan pekerja ini juga dapat memunculkan unfair competition bagi para pencari kerja. Lebih jauh, praktek inipun bisa menimbulkan hambatan terhadap akses pasar bagi pekerja lokal maupun pekerja asing lainnya (yang tidak direkrut oleh perusahaan tersebut).  Dalam situasi yang seperti ini Indonesia maupun (jika ada) negara lainnya yang mengalami kerugian dari sistem rekruitasi yang seperti itu, dapat menggugat negara tempat perusahaan itu berasal. Gugatan kepada negara itu meminta agar negara tersebut menegur atau menindak pelaku usaha yang berasal dari wilayahnya, yang melakukan rekruitasi dengan cara yang menghambat akses pasar para pemasok jasa dari negara - negara anggota World Trade Organization (WTO).

Frankiano B. Randang Kesiapan Tenaga Kerja Indonesia Dalam Menghadapi Persaingan Dengan Tenaga Kerja Asing. 2011. Jurnal Ilmiah Hukum - Vol V No. 1 Januari 2011, ISSN            1907-162030  http://repo.unsrat.ac.id/207/1/KESIAPAN_TENAGA_KERJA_INDONESIA_DALAM_MENGHADAPI_PERSAINGAN_DENGAN_TENAGA_KERJA_ASING_FRANKIANO_B.pdf di akses pada 08 Oktober 2018.