Rabu, 19 Oktober 2016

Ekonomi Koperasi



TUGAS EKONOMI KOPERASI
RISET KOPERASI BANK BTN
DOSEN : SRIYANTO

Kelompok 3
Disusun Oleh :
Agnia Oktavia Sari (20215267)
Fadly Shiva Alviano (22215363)
Novia Syafitri (25215128)
Rezky Puteri Sariaji (25215860)
Saiful Arif (26215338)

UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2016
2EB07

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah menberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan laporan ini dapat diselesaikan. Laporan ini kami susun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Ekonomi Koperasi (softskil) dengan judul “Koperasi Bank BTN”
            Terimakasih kami sampaikan kepada Bapak Sriyanto selaku dosen mata kuliah Ekonomi Koperasi yang telah memberi bimbingan dan memberikan kuliah demi kelancaran tugas laporan ini.
            Demikianlah laporan ini disusun semoga bermanfaat. Agar dapat memenuhi tugas mata kuliah ini.



                                                                                                Depok, 18 Oktober 2016







BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang 

Koperasi Indonesia merupakan alat demokrrasi ekonomi dan alat pembangunan masyarakat yang dilandasi pancasila dan undang-undang dasar 1945 yang memiliki keampuhan dalam peranannya dalam pembangunan. Koperasi selain bergerak untuk meningkatkan tarif hidup rakyat Indonesia juga untuk membebaskan dari penindasan dan pemerasan serta untuk memupuk persatuan di Indonesia. Dilihat  dari sejarahnya , koperasi telah memmbaktikan dirinya sebagai alat perjuangan rakyat Indonesia.

Namun jika dilihat sekarang ini koperasi mulai tergerus oleh waktu.  Di era globalisasi sekarang ini membuat koperasi kalah saing dengan usaha-usaha yang lebih modern dan lebih dinamis dan dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Selain itu kesadaran masyarakat tentang pemahaman koperasi masih sangat minim sehingga banyak masyarakat yang tidak berminat untuk bergabung bersama koperasi. Manajemen dan pengelolaan koperasi masih belum dapat dikelola dengan baik dan pada umumnya pengurus koperasi masih banyak yang belum berpengalaman dalam mengelola koperasi.

Perkembangan koperasi juga tidak terlepas dari peranan pemerintah. Namun peran pemerintah dianggap terlalu jauh mengintervensi proses perkembangan koperasi. Pada masa demokrasi terpimpin, koperasi menjadi alat politik penguasa. Koperasi dilihat secara sektoral , sebagai sector usaha kecil menengah yang merupakan kepingan kecil dari perekonomian Indonesia. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut diperlukan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat.




2. Rumusan Masalah
a. Sejarah Koperasi yang ada di Bank BTN ?
b. Kegiatan apa saja yang ada di Koperasi Bank BTN ?
c. Apa saja visi-misi Koperasi yang ada di Bank BTN ?
d. Struktur kepengurusan Koperasi yang ada di Bank BTN ?
e. Apa dasar hukum Koperasi yang ada di Bank BTN ?

3. Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan penulisan ini yaitu :
a. Mengetahui sejarah koperasi yang ada di Bank BTN
b. Mengetahui kegiatan apa saja yang ada di Koperasi Bank BTN
b. Mengetahui visi- misi koperasi yang ada di Bank BTN
c. Menjelaskan struktur kepengurusan koperasi yang ada di Bank BTN
d. Mengetahui dasar hukum koperasi yang ada di Bank BTN











BAB 2
PEMBAHASAN

1.Sejarah Koperasi Bank BTN

Koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan mereka yang umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak, berkeajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggotanya.
Sesuai dengan akta pendirian koperasi dengan atas nama Koperasi Karyawan Bank BTN Kantor Cabang Depok, pendirian koperasi ini berdiri pada tahun 1995. Kepala koperasi pertama pada saat itu adalah Bapak Febro, Dan saat ini yang menjabat di Bank BTN ini digantikan kedudukannya oleh Bapak Irsyad yang aktif dari tahun 2014-2019. Karena pemilihan kepala koperasi di Bank BTN ini adalah 5tahun sekali.
Modal utama dari koperasi Bank ini adalah dari iuran anggota dan investasi, tetapi jika investasi karyawan yang menginvestasikan dananya disini akan mendapatkan persenan sebanyak 1%. Iuran tergantung  Sisa Hasil Usaha (SHU). Produk simpan pinjamnya adalah bagi hasil, keuntungan dijadikan sisa hasil usaha kepada anggota, tetapi ada juga yang menjadi modal koperasi.
2.      Kegiatan di Koperasi Bank BTN  

 Macam-macam usaha yang ada di koperani pada saat ini adalah:
 a.Unit usaha toko, seperti menyediakan untuk sarapan dan cemilan,
 b.Fotocopy,
 c.Sewa kendaraan roda empat,
 d.Sewa komputer dan printer,
 e.Sewa alat pewangi ruangan dan refilnya,
 f.Simpan pinjam, dan
 g.Penjualan dan pengadaan barang , seperti pembersih lantai dan alat tulis kantor.
            Untuk sewa kendaraan, koperasi ini memiliki 19 unit kendaraan roda 4. Satu kendaraan per bulannya dikenakan biaya sebesar Rp. 3.500.000 dan dibayarkan secara dimuka selama 3 bulan. Jadi apabila dibayarkan secara dimuka, satu kendaraan dikenakan biaya sewa sebesar Rp. 10.500.000 oleh koperasi dan itu sudah termasuk servis.
            Untuk sewa komputer, koperasi ini memiliki 50 unit komputer yang disewakan kepada Bank BTN. Satu komputer dikenakan biaya sebesar Rp. 200.000 per bulannya dan dibayarkan secara dimuka selama 6 bulan. Jadi apabila dibayarkan secara dimuka, satu komputer dikenakan biaya sewa sebesar Rp. 1.200.000 oleh koperasi dan itu sudah termasuk servis apabila terjadi kerusakan.
            Sedangkan untuk printer, koperasi ini memiliki 30 unit printer yang disewakan kepada Bank BTN, satu komputer dikenakan biaya Rp. 100.000 dan dibayarkan secara dimuka selama 6 bulan. Jadi satu  printer dikenakan biaya Rp. 600.000 itu sudah termasuk servis jika terjadi kerusakan.
            Untuk sewa alat pewangi ruangan, koperasi ini menyewakan alat pewangi ruangan beserta refilnya. Koperasi ini memiliki 60 alat pewangi ruangan yang dikenakan biaya satu alatnya sebesar Rp. 50.000 per bulannya termasuk refilnya dan dibayarkan secara dimuka selama 6 bulan, jadi satu alat pewangi ruangan dikenakan biaya sebesar Rp. 300.000.
            Sistem pembayaran pajak koperasi ini setiap tahunnya membayar pajak PPH sebesar 1% dari penghasilan bruto. Pajak PPH di tunjukkan untuk pemilik badan usaha atau perusahaan yang memiliki peredaran usaha dibawah Rp. 4,8 Milyar per tahunnya
Dan sistem peminjaman disini, Peminjam akan dikenakan bunga sebanyak 2%. Dari yang meminjamkan, Tetapi.bunganya itu akan dikembalikan lagi diakhir tahun tetapi hanya sebagian dari bunga yang ia bayarkan ketika membayar pajak yaitu hanya 0,5% saja.

 Syarat untuk menjadi anggota  koperasi adalah:
 a.Karyawan Bank BTN : 1.Anak karyawan/Outsoursing
                                          2.Karyawan tetap
 b.Bayar iuran 50ribu/Bulan, iuran pokok 200ribu saat pendaftaran, dan uang itu bisa diambil jika karyawan itu keluar
            Jumlah anggota yang ada di koperasi Bank BTN adalah ± 260 orang, terdiri dari karyawan tetap dan anak perusahaan.Anak perusahaan yang dimaksud adalah pegawai outsourcing, seperti office boy, satpam, supir yang di tempatkan di Bank BTN. Cara pembayaran karyawan tetap dan karyawan anak Bank tersebut sama tidak ada yang dibedakan hanya batas peminjaman saja yang dibedakan.
             Batasan peminjaman di Bank BTN ada dua kredit yaitu:
 1.Pinjaman biasa : Anak perusahaan atau seluruh anggota Bank BTN bisa meminjam maksimal 10juta/pinjaman
2. Mudaroba/Linkcatch : > Maksimal angsuran 35% dari gaji tetap yang bisa meminjam         hanya karyawan tetap.
                                            > Maksimal tidak terbatas dengan gaji tetapi gaji akan dipotong 35% untuk membayar angsuran pinjaman sampai uang pinjaman lunas.
                                            > Jangka waktu pembayaran minimal 1tahun dan maksimalnya 7tahun.
             Koperasi Bank ini menjamin keamanan nasabahnya karena koperasi ini terbuka hanya untuk karyawan tetap maupun anak perusahaan, dan tidak terbuka untuk umum.   

3.VISI-MISI KOPERASI BANK BTN

 VISI
 Terwujudnya koperasi karyawan yang mampu memberikan pelayanan prima kepada para anggota agar lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
 MISI
1.      Mempermudah dan meningkatkan pelayan simpan pinjam, kebutuhan para  anggota.
2.      Mempermudah dan meningkatkan pelayanan sewa kendaraan dan pengadaan barang.

 4. STRUKTUR KEPENGURUSAN KOPERASI BANK BTN (2014-2019)

 a. Ketua          : Irsyad Wijaya
 b. Bendahara  : Endang Febrianto
 c.Sekretaris     : Hendri Yogi Kumbara
 d.Pengawas    : 1.Medaentiadi
                          2.Oma Komala
                          3.Ahmad Ukarnawan





5 .DASAR HUKUM KOPERASI BANK BTN

 1. Keputusan menteri koperasi dan pembinaan pengusaha kecil RI No.11.585/BH/KWK.10/IX/1995.
 2. Kementrian negara koperasi dan usaha kecil menengah RI No.518/18/BH/KPTS/KANKOP/1.2.VI/2006
 3. Domisili usaha dari kelurahan No.503/093-EKBANK
 4. Tanda daftar perusahaan No.10.27.2.46.00403
 5. Surat ijin usaha (SIUP) No.0853/10-27/PK/XII/2011 perdagangan kecil




       BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
             Koperasi bentuk organisasi yang tujuan utamanya bukan mencari keuntungan tetapi mencari kesejahteraan anggota. Awalnya koperasi didirikan karena penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak.
            Koperasi merupakan asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya.



Senin, 20 Juni 2016

Peran Perdagangan Internasional Dalam Perekonomian Indonesia

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu denganpemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.

perdagangan internasional mempunyai peranan sangat penting, yaitu sebagai motor penggerak perekonomian nasional. Dengan melakukan perdagangan internasional maka akan diperoleh hal-hal berikut.

Meningkatkan Cadangan Valuta Asing (Devisa Negara)
Perdagangan ekspor-impor dilakukan dengan menggunakan mata uang asing (biasanya dalam bentuk US$ dan Euro). Ekspor menghasilkan pemasukan devisa dalam bentuk valuta asing yang selanjutnya dapat digunakan untuk membiayai impor. Selain itu, pemerintah juga menarik bea atas kegiatan ekspor-impor. Bea yang dikenakan pada kegiatan ekspor-impor merupakan pendapatan negara yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan sektor-sektor ekonomi
di dalam negeri.

Pertumbuhan Output di Dalam Negeri dan Peningkatan Pendapatan Nasional
Lebih dari 63% kenaikan ekspor Januari-Agustus 2006 disebabkan oleh kenaikan komoditas-komoditas seperti karet dan barang dari karet, bahan bakar mineral, tembaga, bijih timah, kerak dan abu logam, lemak dan minyak hewan/nabati serta kertas/karton. Meningkatkan ekspor atas komoditas-komoditas tersebut berarti pula meningkatkan produksi. Peningkatan produksi berdampak pada peningkatan pendapatan. Negara yang memproduksi barang dengan orientasi ekspor maka peningkatan permintaan dunia terhadap produk-produknya akan member dorongan positif terhadap pertumbuhan produksi di dalam negeri. Pertumbuhan output terjadi karena peningkatan produktivitas dari faktor-faktor produksi yang digunakan seperti tenaga kerja dan barang modal sehingga akan berdampak pula pada peningkatan pendapatan nasional.

Realokasi Sumber Daya Produksi, Diversifikasi Output, dan Internal Returns To Scale dari Perusahaan yang Mengekspor
Peningkatan produksi akan menyerap tenaga kerja yang lebih banyak sehingga penggunaan sumber daya produksi dapat dioptimalkan. Misalnya, pada bidang usaha konveksi, penggunaan mesin dapat dioptimalkan dengan melakukan sistem jam kerja 3 shif. Dengan demikian, tenaga kerja yang dibutuhkan lebih banyak sehingga akan dicapai efisiensi kerja yang lebih tinggi, antara lain efisiensi listrik; digunakan atau tidak tetap akan dikenai biaya tarif dasar listrik (TDL). Selain itu, waktu penyelesaian produksi juga akan lebih cepat. Jadi, apakah yang dimaksud dengan realokasi sumber daya produksi?, apakah dampaknya?
Realokasi sumber daya produksi adalah bahwa dengan adanya kegiatan ekspor maka sumber daya produksi seperti sumber daya alam dan tenaga kerja dapat digunakan secara optimal dengan cara direalokasikan ke industri-industri yang melakukan ekspor tersebut. Dengan meningkatnya ekspor, maka industri dapat terus mengembangkan diri dengan memproduksi jenis-jenis barang lain sehingga tercipta diversifikasi produk. Bila perusahaan atau industri dapat mencapai titik optimal (tingkat produktivitas atau efisiensi kerja yang tinggi) maka akan membuat biaya produksi per satu unit output menurun atau mencapai titik terendah (internal returns to scale).

Dampak Positif Perdagangan Internasional bagi Perekonomian Indonesia
Perdagangan internasional memiliki dampak positif bagi Indonesia sebagai berikut:
·         Terpenuhi kebutuhan akan berbagai macam barang dan jasa.
·         Penduduk di negara yang bersangkutan dapat memperoleh barang dan jasa dengan mudah dan mu rah sebagai akibat dari adanya efisiensi dan spesialisasi.
·         Devisa negara meningkat.
·         Terbukanya kesempatan kerja.
·         Terciptanya persahabatan dan kerja sama antarnegara di berbagai bidang.
·         Terdorongnya kegiatan ekonomi dalam negeri.                 
Dampak Negatif Perdagangan Internasional bagi Perekonomian           Indonesia
Selain memiliki dampak positif, perdagangan internasional juga memiliki dampak negatif. Adapun dampak negatif yang ditimbulkan oleh perdagangan internasional antara lain sebagai berikut:
·         Mundurnya industri dalam negeri jika masyarakat lebih menyukai produk-produk yang diimpor dari luar negeri. Hal ini menyebabkan pemerintah di berbagai negara melakukan kebijakan proteksi. Kebijakan proteksi yang dikeluarkan pemerintah dapat berbentuk kuota, tarif, dan subsidi.
·         Munculnya ketergantungan terhadap negara-negara maju sebagai pemilik faktor-faktor produksi. Dengan ada ketergantungan tersebut, negara-negara maju dapat menetapkan kebijakan-kebijakan ekonomi yang merugikan negara berkembang seperti Indonesia. 
           
Sumber :