Perdagangan internasional adalah perdagangan
yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas
dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan
(individu dengan individu), antara individu denganpemerintah suatu
negara atau pemerintah suatu negara dengan
pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi
salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi
selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber
Road), dampaknya
terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad
belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi,
kemajuan transportasi, globalisasi, dan
kehadiran perusahaan multinasional.
perdagangan internasional mempunyai
peranan sangat penting, yaitu sebagai motor penggerak
perekonomian nasional. Dengan melakukan perdagangan internasional maka akan
diperoleh hal-hal berikut.
Meningkatkan Cadangan Valuta Asing
(Devisa Negara)
Perdagangan
ekspor-impor dilakukan dengan menggunakan mata uang asing (biasanya dalam
bentuk US$ dan Euro). Ekspor menghasilkan pemasukan devisa dalam bentuk valuta
asing yang selanjutnya dapat digunakan untuk membiayai impor. Selain itu,
pemerintah juga menarik bea atas kegiatan ekspor-impor. Bea yang dikenakan pada
kegiatan ekspor-impor merupakan pendapatan negara yang dapat digunakan untuk
membiayai pembangunan sektor-sektor ekonomi
di
dalam negeri.
Pertumbuhan Output di Dalam
Negeri dan Peningkatan Pendapatan Nasional
Lebih dari 63% kenaikan
ekspor Januari-Agustus 2006 disebabkan oleh kenaikan komoditas-komoditas
seperti karet dan barang dari karet, bahan bakar mineral, tembaga, bijih timah,
kerak dan abu logam, lemak dan minyak hewan/nabati serta kertas/karton.
Meningkatkan ekspor atas komoditas-komoditas tersebut berarti pula meningkatkan
produksi. Peningkatan produksi berdampak pada peningkatan pendapatan. Negara
yang memproduksi barang dengan orientasi ekspor maka peningkatan permintaan
dunia terhadap produk-produknya akan member dorongan positif terhadap
pertumbuhan produksi di dalam negeri. Pertumbuhan output terjadi karena
peningkatan produktivitas dari faktor-faktor produksi yang digunakan seperti
tenaga kerja dan barang modal sehingga akan berdampak pula pada peningkatan
pendapatan nasional.
Realokasi Sumber Daya Produksi,
Diversifikasi Output, dan Internal Returns To Scale dari Perusahaan yang
Mengekspor
Peningkatan produksi
akan menyerap tenaga kerja yang lebih banyak sehingga penggunaan sumber daya
produksi dapat dioptimalkan. Misalnya, pada bidang usaha konveksi, penggunaan
mesin dapat dioptimalkan dengan melakukan sistem jam kerja 3 shif. Dengan
demikian, tenaga kerja yang dibutuhkan lebih banyak sehingga akan dicapai efisiensi
kerja yang lebih tinggi, antara lain efisiensi listrik; digunakan atau tidak
tetap akan dikenai biaya tarif dasar listrik (TDL). Selain itu, waktu
penyelesaian produksi juga akan lebih cepat. Jadi, apakah yang dimaksud dengan
realokasi sumber daya produksi?, apakah dampaknya?
Realokasi sumber daya
produksi adalah bahwa dengan adanya kegiatan ekspor maka sumber daya produksi
seperti sumber daya alam dan tenaga kerja dapat digunakan secara optimal dengan
cara direalokasikan ke industri-industri yang melakukan ekspor tersebut. Dengan
meningkatnya ekspor, maka industri dapat terus mengembangkan diri dengan
memproduksi jenis-jenis barang lain sehingga tercipta diversifikasi produk.
Bila perusahaan atau industri dapat mencapai titik optimal (tingkat produktivitas
atau efisiensi kerja yang tinggi) maka akan membuat biaya produksi per satu
unit output menurun atau mencapai titik terendah (internal returns to scale).
Dampak Positif Perdagangan Internasional bagi Perekonomian
Indonesia
Perdagangan internasional memiliki dampak positif bagi Indonesia sebagai berikut:
Perdagangan internasional memiliki dampak positif bagi Indonesia sebagai berikut:
·
Terpenuhi kebutuhan akan
berbagai macam barang dan jasa.
·
Penduduk di negara yang
bersangkutan dapat memperoleh barang dan jasa dengan mudah dan mu rah sebagai
akibat dari adanya efisiensi dan spesialisasi.
·
Devisa negara meningkat.
·
Terbukanya kesempatan kerja.
·
Terciptanya persahabatan dan
kerja sama antarnegara di berbagai bidang.
·
Terdorongnya kegiatan ekonomi
dalam negeri.
Dampak Negatif Perdagangan Internasional bagi Perekonomian Indonesia
Selain memiliki dampak positif, perdagangan internasional juga memiliki dampak negatif. Adapun dampak negatif yang ditimbulkan oleh perdagangan internasional antara lain sebagai berikut:
Selain memiliki dampak positif, perdagangan internasional juga memiliki dampak negatif. Adapun dampak negatif yang ditimbulkan oleh perdagangan internasional antara lain sebagai berikut:
·
Mundurnya industri dalam negeri
jika masyarakat lebih menyukai produk-produk yang diimpor dari luar negeri. Hal
ini menyebabkan pemerintah di berbagai negara melakukan kebijakan proteksi.
Kebijakan proteksi yang dikeluarkan pemerintah dapat berbentuk kuota, tarif,
dan subsidi.
·
Munculnya ketergantungan
terhadap negara-negara maju sebagai pemilik faktor-faktor produksi. Dengan ada
ketergantungan tersebut, negara-negara maju dapat menetapkan
kebijakan-kebijakan ekonomi yang merugikan negara berkembang seperti
Indonesia.
Sumber
: